Masalah Reboot and Select proper Boot Device




Layar laptop menampilkan pesan “Reboot and Select proper Boot device or Insert Boot Media in selected Boot device and press a key” masalah ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti masalah sebelumnya yang sudah saya tulis pada artikel : Masalah Operating System not found , bedanya hanya dari pesan yang ditampilkan saja.

Diagnosa

Masalah Reboot and Select proper Boot Device sudah pernah saya alami ketika memperbaiki notebook advan, dan berdasarkan pengalaman, hal tersebut dikarenakan sistem tidak dapat mengkases hardisk atau hardisk tidak terdeteksi. Waktu itu saya pernah mengalami hal seperti ini, dan setelah diperiksa ternyata sambungan hardisk laptop terlepas.

Cara Mengatasi Masalah Reboot and select proper boot device
Untuk mengatasi masalah Reboot and select proper boot device ini Anda bisa melakukan langkah – langkah dibawah ini :

  1. Pertama cek di bios apakah hardisk terdeteksi dengan benar
  2. Kalau terdeteksi pastikan bahwa boot prioritynya diatur dengan benar ke hardisk
  3. Jika hardisk tidak terdeteksi, coba cek sambungan hardisk, barang kali terlepas sehingga hardisk tidak terdeteksi
  4. Kalau hardisk terdeteksi dengan benar, namun laptop tetap tidak mau booting, coba lakukan instal ulang saja, atau bisa cek hardisknya melalui Mini Windows XP Hiren’s BootCD
Kurang lebih seperti itu diagnosa saya serta bagaimana cara untuk mengatasinya, mungkin saja ada faktor lain yang bisa mempengaruhi timbulnya masalah tersebut, diluar dari diagnosa yang sudah saya paparkan diatas


10 Responses to "Masalah Reboot and Select proper Boot Device"

  1. Sy mw tny, sedikit melenceng nih ya.
    Sy ad laptop dg memory penyimpanan SSD gt, hny 32Gb, pakai OS W10, nah itu W10 kan mnt "makan" mulu, update terus. Nah kapasitas ny kan terbatas.

    Pertanyaannya, jika saya menambahkan memory tambahan, via microsd atau via hdd internal yg trsedia slot ny, apakah update W10 bs disimpan di memory tambahan trsbt?

    Sbg informasi, laptop yg dipakai itu Zyrex 232 plus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pertama, kapasitas 32GB besar kalu hanya dialokasikan untuk windows saja, kecuali kalau ada data2 lain, atau aplikasi lain... tinggal cek saja berapa kapasitas yang terpakai...saya tidak tahu secara pasti berapa kapasitas windows 10 kalau dalam bentuk installer, saya yakin tidak akan lebih dari 10GB, kalaulah diupdate, isi updatenya masa iyah sampai 20GB,

      kedua, sebaiknya data - data diluar sistem ditampung dihardisk internal jadi 32GB (kalau ada partisi) digabungkan saja jadi satu bagian partisi khusus sistem saja

      ketiga, kalau mau dipindahkan, mungkin bisa pakai northon ghost, dibackup osnya, lalu nanti di restore pada penyimpanan yang lebih besar lagi, tapi mungkin ini jadi tidak original lagi, terutama jika di restore pada laptop yang bukan haknya... tapi saya belum mencoba ini pada windows 10....

      Kalau menurut saya sih gitu gan :D

      Delete
    2. hadeuh....pertanyaanna ge lieur, kumaha ngajawabna, coba?

      nanya teh nu nehnik atuh mang...beh saya gampang ngajawab-na....#ehh

      Delete
  2. teuing ah, ilmu nu kararieu mah...sabrodo ah, aya ahlina ieuh.

    komo nu ngaranna Masalah Reboot and Select proper Boot Device, nyebutna masalahna ge hese, komo kudu ngabenerkeun sorangan mah....sayah mah orang baik hati dan murah senyum atuh mang, ngga mau ngerebut pendaringan para ahli ngoprek komputer, kalau masalah Masalah Reboot and Select proper Boot Device, bikeun weh ka ahlina, bere weh 100 - 200 mah, pasti bakalan ketagihan tah si ahlina kasayah mah...da bageur sih jelemana....kitu greteg hatena bari gagaro irung anu buntetna....#pesek

    ReplyDelete
  3. Duh kalo udah bahas kayak beginian angkat tangan saya.
    Kalo misal ada masalah begini lgsg saja bawa ke tukang servis :D

    ReplyDelete
  4. wah saya kalau masalah seperti ini kayaknya harus belajar banyak lagi ni

    ReplyDelete
  5. saya bedaa lagi nih, kemarin pas coba install dual boot antara windows dan linux, pas selesai install linux hasilnya boot loader fail, ternyata settingannya boot setting kalau ga salah karena UEFI, harus diganti ke Legacy,

    Yahh, karena boot loadernya fail otomatis tanpa OS, haha, ya bisa aja sih reset ke factory setting, tapi karena ngebet ke linux finally ubah ke Legacy dan akhirnya bisa, single boot, windowsnya hapus

    ReplyDelete
  6. kga ngerti lah soal ginian...
    saya tinggal pake fasilitas kantor aja..
    klo ada yg rusak terhadap perangkat ada tim sendiri yg handle..hehe

    ReplyDelete
  7. jadi CLBK waktu SSD ku rusak sedih pedih T.T

    ReplyDelete
  8. bukan CLBK tapi teringat, wkwkwk kok CLBK sih

    ReplyDelete

Komentar yang Anda kirim akan terlebih dahulu di moderasi oleh Admin